Minggu, 01 Desember 2013

RUNAWAY CHAPTER 1

Runaway

.Fanfict Naruto
Sakura Haruno
Rate : T
Romantic, hurt, and love
Chapter 1 : penghianatan uchiha
"kenapa kamu menjadi begini, sasuke?"
 Sakura tidak percaya dengan ucapan Sasuke barusan.
 "Aku dijodohkan dengan gadis dari keturunan Hyuuga. Maka aku ingin memutuskan hubungan antara kita." Sasuke menundukkan kepalanya karna tidak kuasa melihat air mata Sakura yang terus membasahi wajah cantiknya
"Hinata.. Apa yang dijodohkan denganmu adalah Hyuuga Hinata?"
 Nada suara Sakura meninggi karna yang di bicarakannya adalah Hinata.
 "I-iya.." jawab Sasuke parau.
 "Tapi kau bisa menolaknya kan?"
 Sakura mencoba memaksa Sasuke.
"Aku tidak bisa, Sakura." Jawab Sasuke pelan.
 Langita mulai bergemuruh menandakan langit akan segera menumpahkan air yang di tampungnya di dalam awan.
"Kenapa?"
 Sakura mulai merasa pasrah, badannya terasa lemas. Rintik hujan mulai jatuh ke badan 2 anak manusia ini. "Karna orang tuaku, dan. . . . . ."
Sasuke menggantungkan kalimatnya, Sakura menunggu kata-kata Sasuke selanjutnya.
 "......aku mencintainya."
 ZRASSSH...
Hujan turun dengan derasnya. Dengan seenaknya mengguyur bumi. Sakura serasa tak menginjak bumi lagi. Matanya membelalak, jantungnya seperti berhenti, nafasnya sesak, badannya bergetar.
 Sasuke menggapai bahu sakura, tapi sakura malah menepisnya. Sakura membalikkan badannya, memunggungi Sasuke. Giginya bergemeletuk menahan rasa sakit di hatinya. Ia hanya berpikir, kenapa Sasuke tega berbuat seperti ini.
Hujan semakin deras seakan ikut menangis bersamaan dengan tangisan Sakura. Baju Konoha High School Sakura dan Sasuke sudah sangat basah. Rambut panjang soft pink yang selalu ia tata, kini acak-acakan. "Begitu ya, jadi kau mencintainya? Hn, semoga kau bahagia, sayonara."
 Hanya itu yang Sakura ucapkan. Kemudian ia berlari menjauh dari Sasuke. Sasuke juga tidak mengejar Sakura, karna ia harus bisa berbuat seperti ini.
 Tapi yang mengherankan Sasuke, kenapa Sakura tidak menampar atau memakinya?
Yang ia tahu, dia tidak akan pernah tega menyakiti Sasuke.
TAP TAP TAP...
Suara langkah yang begitu anggun di tengah hujan menyapa indra pendengaran Sasuke.
 "Meskipun kita saling mencintai dan di jodohkan, aku kira caramu terlalu kasar."
 Sasuke sangat kenal dengan suara itu.
 "Hinata..." ia membawa sebuah payung.
 "Ayo kita pulang!" ajak Hinata. "Baiklah." Akhirnya mereka pulang bersama.

"Hah..hah..hah.." Sakura terus berlari menembus hujan menuju tempat tinggalnya. Ia sudah tidak memiliki orang tua, hanya shizune dan kakaknya yang ia miliki.


"kak shizune, kenapa sakura belum pulang juga? Di luar kan hujannya deras." Naruto bertanya dengan suara keras, karna shizune ada di dapur sedang menyiapkan ramen untuk Naruto. Sementara ia sedang menonton TV.
"Entahlah Naruto, tadi dia bilang ingin mengajak Sasuke kemari, supaya kalian bisa melihat film horrornya sama-sama." jelas shizune sambil meletakkan semangkuk besar ramen di depan Naruto.
 "Hm begitu ya, waaaah... Kelihatannya enak, Aaaa...." Naruto segera mengarahkan sesendok kuah ramen ke mulutnya. "STOOOP Naruto. Itu masih panas." Bentak shizune "Ah kak shizune itu ba- ".
TOK TOK TOK
Suara pintu diketuk memotong ucapan Naruto.
 "Hm siapa ya?" tanya shizune.
"Aku saja yang bukakan pintunya kak."
 Naruto segera berlari ke arah pintu masuk. Ketika ia membuka pintu, ia terkejut karna sahabat kecilnya, Haruno Sakura. Badannya basah kuyup, kulitnya pucat, matanya memandang kosong dan Bruuk...Tiba-tiba ia kehilangan kesadaran, tapi untung Naruto segera menangkap tubuh Sakura.
"SAKURA...." Shizune sangat terkejut. Naruto segera membawa sakura kekamarnya ala brydal style. Ia meletakkan tubuh sakura perlahan keatas kasurnya.
 "Aku harus kelur dulu. Tolong ganti bajunya!" ucap Naruto.
 "Tentu saja." balas shizune. Naruto pun keluar dan segera menutup pintunya.

~^~^~^~^~^~^~^~^~^~^~^~^~^~^~^~^~^~^~^~^~^~^~^~^~^~^~^~^~^~^~^~^~^~^~^~^~^~^


Sinar matahari mencoba menerobos masuk melalui tirai jendela kamar Sakura.
"Nnnggh..."
sakura mengerjapkan matanya, mencoba bangun tapi badannya terasa lemas dan kepalanya terasa berat. Hari ini adalah hari minggu, ia melihat ke jam wekernya. 'sudah jam tujuh ya' batin Sakura.
 DEG Tiba-tiba ia teringat kejadian kemarin. Sesak.. Itu yang ia rasakan kini. Tak terasa air matanya mengalir dengan derasnya.
Tok tok
"Bolehkah aku masuk Sakura?" Terdengar suara Naruto di luar kamarnya. Ia segera menghapus air matanya. "Masuk saja Naruto."
Naruto pun masuk dengan semangkuk bubur dan segelas air putih diatas nampan
."Sudah merasa lebih baik?"
 Naruto meletakkan nampannya di atas meja. Kemudian naruto mengambil bantal dan memposisikan Sakura menjadi bersandar
"Ya... Lumayan." Jawab sakura lemah.
"Ayo sarapan!" Ajak naruto sambil mengambil mangkuk bubur itu.
 "Aku... Sedang tidak ingin sarapan." Jawab sakura. Naruto hanya menghela nafas.
"Hiks...hiks..." Tiba-tiba sakura menangis membuat naruto kaget dan harus berbuat apa.
 GREB
Naruto memeluknya.
 "Naruto, Sasuke...hiks...sudah.." Sakura semakin erat memeluknya.
 "Hiks...dia.."
"Sakura, aku sudah tahu semuanya."
"Apa?" Sakura melepaskan pelukannya dan memandang Naruto.
"Aku menemuinya tadi malam, aku tahu kalau sebenarnya..."
"Aku tidak ingin mendengar tentang dia lagi." Sakura menjerit tertahan.
Naruto sangat iba kepada sahabat dari kecilnya ini.
 "Kau harus melupakannya!" perintah Naruto.
 Sakura terperanjat. Bagaimana bisa ia melupakan orang yang di cintainya itu sejak SMP.
 "A-aku tidak bisa." ucap Sakura pelan. Naruto mendengus perlahan.
"Kemari!" Naruto menyandarkan kepala sakura ke dadanya dan mengelus rambut soft pinknya. Sakura hanya memejamkan matanya.
Inilah yang ia suka dari Naruto, ia sudah Seperti kakaknya sendiri.
"Ini mungkin berat, tapi kau harus bisa. Sasuke akan menikah setahun setelah lulus SMA. Dan mereka pindah ke Suna hari ini."
 Sakura menahan tangisnya.
 "Kau harus melupakannya, carilah pelarian! Aku akan selalu mendukungmu. Buktikan bahwa kau bisa tanpa dia."
Sakura bangkit dari dada Naruto. Ia berpikir sama seperti Naruto.
"Kau janji?" tanya Sakura harap.
 "Hmh." Naruto nyengir rubah dan mengacungkan 2 jarinya.
"Arigatou." ucapnya.
"Sama-sama, aku harus mengantar ibu pergi, tidak apa-apa kan?" Tanya naruto hendak pergi.
 "Iya... Tidak apa-apa." Jawab sakura.
 "Sampai jumpa lagi." Naruto pun keluar kamar sakura dan menutup pintunya. Ia berpikir, betapa beruntungnya ia memiliki sahabat seperti Naruto.


ITU KAU


 Kau yang disampingku
 Kau yang tersenyum
 Kau yang terlihat begitu bahagia
Agar ku tersenyum juga

  Kau yang tak bersalah
  Kau yang baik hati
  Kadang-kadang kau menangis
  Dan aku merasa jahat 


  Kembali waktu itu, ketika aku mencari-cari kekuatan
— Satu-satunya kelemahanku adalah dirimu
  Itu kau, ya kau
  Itu kau

Aku berharap aku bisa melihatmu sekarang, seraya malam berlalu
Ya waktunya terbang, dan aku harap kau ada disini 


 Kau yang angkuh
 Kau yang punya segalanya 
Aku tak akan pernah bisa menerima
Kebohongan yang kau katakan

 Sekarang, seraya ku melihat matahari terbit
  Ah, bau minyak, cahaya pagi
  Hanya ada satu bayangan tercetak di aspal

  Kembali waktu itu, ketika berbagai hal selalu sulit
  Satu-satunya kekuatanku hanya adalah dirimu
  Itu kau, ya kau
  Itu kau

  Aku ingat, kau ada disini
  Kau ada disini, ya kau ada disini
  Aku ingin melihatmu
  Tapi aku tak bisa
  Itu selalu kau